Welcome! سلام

“jika langit adalah
lembaran kertas dan lembayung senja adalah tinta emas,
maka semoga tinta itu akan menuliskan semburat
yang tersembunyi diantara arak-arakan awan kepada langit,
agar dia mampu meng'ejanya








Jumat, 13 Juli 2012

WAHAI ANAKKU.. INILAH IBUMU MEMANGGILMU




Aku membawamu sembilan bulan,
Tidur, berdiri, makan, dan bernafas dalam kesulitan.
Akan tetapi itu semua tidak mengurangi rasa cinta
dan kasih sayangku kepadamu, bahkan ia tumbuh
bersama berjalanya waktu..

Aku mengandungmu, wahai anakku!
Pada kondisi lemah di atas lemah.
Bersamaan dengan itu aku begitu gembira
Kala merasakan terjangan kakaimu
atau balikan badanmu di perutku.
Aku merasa puas setiap aku menimbang diriku
kerana semakin hari semakin bertambah berat perutku,
Berarti dengan begitu engkau sehat wal afiat
di dalam rahimku wahai anakku..

Sampai tiba pada fajar malam itu.
Aku merasakan sakit yang tidak tertahankan
dan rasa takut yang tidak terlukiskan.
Sakit itu berlanjut sehingga membuatku
tidak dapat menangis.
Sebanyak itu pula aku melihat kematian di hadapanku,
hingga tibalah waktunya engkau keluar ke dunia,
Engkau pun lahir………..

Bercampur air mata kebahagianku
dengan air mata tangismu, Engkau lahir,
Menetes air mataku.

Dengan semua itu, sirna semua keletihan
dan kesedihan, hilang semua sakit dan penderitaan,
Bahkan kasihku kepadamu semakin bertambah
dengan bertambah kuatnya rasa sakit.
Aku raih dirimu sebelum aku raih minuman,
Aku peluk dirimu sebelum meneguk satu tetes air
yang ada di kerongkonganku.

Wahai Anakku…….
Inillah ibumu memanggilmu..
Inilah ibumu membutuhkan kehadiran
dan kasih sayangmu……

Akankah engkau campakan Ia..??
Akankah engkau biarkan Ia merana..??
Akankah engkau biarkan ia dalam kesendirian...??

Anakku, Anakku………………
ibumu tidaklah meminta banyak,
dan tidak menagih kepadamu yang bukan-bukan.
Yang ibu pinta padamu,
Jadikanlah ibumu sebagai sahabat dalam kehidupanmu.

Dan ibu memohon kepadamu, Nak!
Jangan engkau memasang jerat permusuhan denganku,
Jangan engkau buang wajahmu
Ketike ibu hendak memandang wajahmu !!

Anakku,………………………
Telah bungkuk pula punggungku.
Bergemetar tanganku.
Kerana badanku telah dimakan oleh usia
dan telah di gerogoti penyakit.
Berdiri seharusnya telah di papah,
dudukpun seharusnya telah di bopong,
Akan tetapi yang tidak akan pernah sirna anakku
Adalah cintaku kepadamu…..
masih seperti dulu….

Akankah engkau biarkan ia merana..??
Akankah engkau biarkan ia dalam kesendirian..??
Setelah begitu besar pengorbananya untukmu...??

Ibu adalah harta simpanan yang hilang
Dari orang-orang yang durhaka,
Dan harta simpanan yang berharga
Bagi orang-orang yang berbakti lagi mengasihi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar