Welcome! سلام

“jika langit adalah
lembaran kertas dan lembayung senja adalah tinta emas,
maka semoga tinta itu akan menuliskan semburat
yang tersembunyi diantara arak-arakan awan kepada langit,
agar dia mampu meng'ejanya








Jumat, 22 Juni 2012

Yang lalu biarlah berlalu.....



Mengingat dan mengenang masa lalu, kemudian bersedih atas nestapa
dan kegagalan di dalamnya merupakan tindakan bodoh dan gila.
Itu, sama artinya dengan Membunuh semangat, memupuskan tekad dan
mengubur masa depan yang belum terjadi.

Bagi orang yang berpikir, berkas-berkas masa lalu kan dilipat dan
tak pernah dilihat kembali. Cukup ditutup rapat-rapat, lalu disimpan di ‘ruang’
penglupaan, diikat dalam tali yang kuat dalam ‘penjara’ pengacuhan selamanya.
Atau, diletakkan dalam ruang gelap yang tak tertembus cahaya. Yang demikian,
kerana masa lalu telah berlalu dan habis
.

Kesedihan tak akan mampu mengembalikannya lagi, keresahan tak akan
sanggup memperbaikinya kembali, kegundahan tidak akan mampu
mengubahnya menjadi terang, dan kegalauan tidak akan menghidupkannya
kembali, kerana ia memang sudah tidak ada.

Jangan pernah hidup dalam mimpi buruk masa lalu, atau di bawah payung
gelap masa silam. Selamatkan diri anda!! Dari bayangan masa lalu!!

Apakah anda ingin mengembali kan air sungai ke hulu, matahari ketempat
terbitnya,
Si bayi ke perut ibunya, air susu ke payudara sang ibu,
dan air mata ke dalam
kelopak mata??

Ingatlah, keterikatan anda dengan masa lalu, keresahan anda atas apa
yang telah terjadi, keterbakaran emosi jiwa anda oleh api panasnya,
dan kedekatan jiwa anda pada pintunya, adalah kondisi yang sangat naif, ironis,
memprihatinkan dan sekaligus menakutkan.Membaca lembaran masa lalu
hanya akan memupuskan masa depan, mengendurkan semangat, dan
menyia-nyaiakan waktu yang sangat berharga.

Dalam Al-Qur’an, seusai menerangkan kondisi suatu kaum dan apa saja yang telah
mereka lakukan, Allah selalu mengatakan, “itu dalah umat yang lalu.”

Begitulah, ketika suatu perkara habis, maka usai pela urusannya. Dan tak ada
gunanya kembali mengurai kembali bangkai zaman dan memutar kembali roda sejarah.
           
Orang yang berusaha kembali ke masa lalu, adalah tak ubahnya

Orang yang menumbuk tepung atau orang yang menggergaji serbuk kayu.

Nenenk moyang kita dahulu selalyu mengingatkan orang yang meratapi masa
lalunya demikian “janganlah engkau mengelkuarkan mayat-mayat itu dari kuburnya.” 

Dan konon orang yang mengerti bahasa binatang, sekawanan binatang selalu
bertanya kepada seekor keledai begini, “mengapa engkau tidak menarik gerobak??”
 “aku benci khayalan,”jawab keledai.
 Adalah bencana besar, mana kala kita rela mngabaikan masa depan dan
justru hanya disibukkan oleh masa lalu. Itu, sama halnya dengan kita
mengabaikan
istana-istana yang indah dengan sibuk meratapi puing-puing
yang telah lapuk.


Padahal, betapapun seluruh manusia dan jin bersatu untuk mengembalikan semua

hal yang telah berlalu, niscaya mereka tidak akan pernah mampu.
Sebab, yang demikian itu sudah mustahil pada asal-Nya.




Orang yang berpikiran jernih tidak akan pernah melihat dan sedikitpun
melihat kebelakang.


Pasalnya, angin akan selalu berhembus ke depan, air akan mengalir
ke depan, setiap kafilah akan berjalan ke depan, dan segala sesuatu
akan bergerak ke depan,.

Maka itu, Janganlah pernah melawan sunah kehidupan!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar