Kutulis namamu dipenghujung senja
dalam kanvas malam..
ingin kurangkai malamku
seindah namamu…
Meski denting malam kian merebak
Mengusiku yang masih
meraba aksara…
Ku tau…
Dilembar yang hendak kutulisi..
Meski Beribu inspirasi sudah terburai…
Hati tak kunjung reda menghakimi sepi…
Dilembar yang hendak kutulisi..
Meski Beribu inspirasi sudah terburai…
Hati tak kunjung reda menghakimi sepi…
tapi hanya dengan ini
dapat kukatakan dalam gubahanku….
Dikaulah Pemasung hati..
Hingga semu mengawal jemariku….
dapat kukatakan dalam gubahanku….
Dikaulah Pemasung hati..
Hingga semu mengawal jemariku….
Dipertengahan alenia..
Airmata tersendat sudah…
Hampir habis suaraku mengatup malam..
Dengan terus saja merangkai makna yang terbata…
Meski gelap kian menyelimuti..
Dan sang bayu menghampiri..
Jejakmu terus saja kunikmati dalam iluSi ini…
Disini..
Lembar demi lembar rindu kubuka…lagi….
Membuat alenia yang baru kumulai lagi dan lagi…
Keping keping sunyi mulai menuntun sepi…
Belum ingin kuakhiri…Lembar demi lembar rindu kubuka…lagi….
Membuat alenia yang baru kumulai lagi dan lagi…
Keping keping sunyi mulai menuntun sepi…
Lembarpun Kulipat dan ingin kulanjutkan besok pagi…
Karna sembab mataku Tak sanggup menemani malam….
Namun Senyummu..Masih bergelut dibenakku…
Pembius rinduku dan memberi virus imajinasiku…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar